Permainan Sex Putri Yang Bahenol - Cerita Sex Terbaru

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 08 Juni 2017

Permainan Sex Putri Yang Bahenol

http://ceritasexindo18.blogspot.com/


Seperti hari-hari biasanya, pulang kerja aku selalu memanfaatkan waktu untuk beristirahat di sebuah cafe yang letaknya tdk jauh dari tempat kerjaku. Sedang asik menikmati juice mangga kesukaanku, tiba-tiba hpku berdering. Aku lihat siapa yg menelponku, ternyata nomornya tdk aku kenal sama sekali. Dengan bermalas-malasan, kuangkat juga telepon itu.

"Halo..." aku mencoba bicara sesopan mungkin

"ya halo, ini Anto ya"ujar suara lembut dari sebrang sana.

"Maaf ini siapa ya, saya tak kenal suara anda"jawabku dengan sedikit penasaran. Soalnya sama sekali aku tak mengenal suara tersebut,termasuk no telepon nya.

"Ini Putri, kita memang belum pernah kenal kok"jawab nya semakin membuatku penasaran.

"Putri..? Terus, dari mana kamu dapat no HP saya"aku coba bertanya.

"Nanti kamu akan tau juga kok. Kita bisa ketemuan ngak?"ujarnya lagi.

Aku sedikit terkejut. Selain aku tak mengenalnya saa sekali, aku juga tak tau apa maunya wanita ini ingin bertemu denganku. Namun karena penasaran, akhirnya aku mengiyakan permintaanya untuk ketemuan di sebuah mall di kotaku.

Setelah menghabiskan sisa juice mangga, aku langsung menghidupkan mesin mobil dan melaju ke arah utara, menuju tempat yang aku janjikan.

Sesampai di sana, aku coba untuk menghubungi no HP nya yang masih tersimpan di HP ku. Seketika terdengar suara dering HP milik seorang cewek cantik yang berdiri tak jauh dari tempatku berada. Seketika aku matikan kontak telepon dengan nya dan langsung menuju arah cewek itu.

"Putri ya, saya Anton..."aku mengulurkan tangan memperkenalkan diri.

"Putri,"kurasakan tangan nya yang lembut bersetuhan dengan tanganku.

Setelah berkenalan, aku ajak dia untuk masuk ke salah satu cafe yang ada di mall tersebut untuk mengobrol. Dari percakpan dengan nya, dia menyatqakan mendapatkan no HP ku dari seseorang yang katanya kenal denganku. Tapi ketika memberikan nama orang yang beri no HP ku itu padanya, ternyata aku tidak mengenalnya sama sekali.

Setelah lama mengobrol ternyata dia kuliah di fakultas hukum di universitas yang cukup terkenal di kotaku, dan kost di daerah dekat bandara, Dari ceritanya, aku bisa menebak bahwa dia saat ini sedang kebingungan setelah di tinggal pergi sang pacar.

"Sudahlah, tak usah di pikirkan lagi. Justru kalau kamu memikirkannya terus, akan menambah beban pikiranmu"ujarku sambil coba menenangkan perasaan nya dengan membelai rambut lembutnya.

Dan tanpa kusadari, ternyata dia merebahkan kepalanya ke dadaku. Aku terkejut bukan main, karena tak nyangka dia akan begitu. Lalu perlahan, aku tawarkan padanya untuk pergi dari tempat itu dan mencari tempat yg bebas untuk bercerita. Dia setuju dan kami pun meluncur ke pantai.

Dalam suasana yang sejuk dan senja mulai merambat turun itu, aku memberanikan diri untuk merengkuh pundaknya. Dia terlihat pasrah, dan aku jadi makin berani untuk berbuat lebih lagi. Ku coba kembali membelai rambutnya dan mengecup lembut keningnya, terus turun ke bibirnya yang ranum.

"Ah...."dia mendesah.

Aku jadi makin berani. Lidahku mulai menggulum bibirnya dan perbuatanku iru ternyata mendapat balasan darinya, aku jadi makin berani, dan tanganku coba meremas daging kenyal di dadanya, sementara dia juga terlihat mencoba merambat ke sela-sela sudut pahaku.

Putri terlihat mulai tak sabaran untuk bisa mengelus-elus rudalku yang sudah menegang sejak tadi. Secara perlahan-lahan, dia mencoba untuk membuka resleting celanaku, dan sesaat dia terkejut merasakan betapa besarnya punyaku.

"Oh...besar sekali"katanya, dan aku hany tersenyum menanggapinya sambil tanganku tetap bermain di puting suusnya.

Ciuman bibirku mulai turun ke leher, dan terus turun ke bawah serta berhenti sejenak di puncak bukit kembarnya. Disini aku mulai melumat puting susunya yang pink itu dengan lidahku, sehingga membuatnya tak kuasa menahan gejolak hawa nafsunya. Tampaknya dia sudah tak sabaran lagi untuk melanjutkan aktifitasnya ke arah yang lebih jauh lagi, karena dia sudah mulai berusaha membuka celanaku.

"Jangan di sini, putri. Kita cari tempat istirahat yang aman yuk,"ajakku, yang ternyata di balas dgn anggukan.

Tanpa pikir panjang, segera aku hidupkan mesin mobilku dan menuju ke sebuah hotel yang terletak tidak jauh dari pantai tersebut. Begitu masuk ke kamar, aku segera memeluknya dan menggulum bibirnya dengan penuh nafsu. Sementara dia kulihat sibuk membuka kancing-kancing bajuku dan kemudian membuka celanaku.

Akuun tak mau kalah, dengan sekali tarik aku berhasil melepaskan baju kaos yang di pakainya dan kemudian resleting celana jeans yang di pakainya, sehingga tinggallah dia hanya mengenakan BH hitam dan CD hitam juga.

Tanpa membuang waktu lagi, aku dorong tubuhnya yg  ke ranjang yang berukuran besar itu. Sekarang tubuh dia tidak mengenakan apa2 lagi, sehingga terlihat bukit kembarnya dengan puting susu  berwarna pink. Tanpa menunggu lagi, segera aku hisap puting susunya yang berwarna pink itu dan sekali-sekali memainkanya dengan ujung lidahku.

"Ahh...Anton...!"Serunya.

"Putri mimikmu begitu indah dan kenyal, aku sangat menyukai nya."ujarku

"Terus... Anton...Oohhh..geli..!"desahnya.

Mendengar desahannya itu, aku semakin bernafsu. Jilatanku terus merambat turun kepusarnya dan terus ke gundukan di sela kedua pahanya. Dengan lihainya, aku permainkan clitorisnya yang sudah mulai menyembul dengan ujung lidahku dan aku terus memasukkan lidahku hingga ke dalam. Tiba-tiba dia mengangkat pinggulnya dan berteriak.

"Ahhh...terus.. niikk..maatt...!"racaunya.

Sementara aku terus menikmati rongga kenikmatannya. Putri juga terlihat semakin kencang menggoyang-goyang pinggulnya. Dan tiba-tiba dia berteriak dengan kuat.

"Ahh aku ke..luar"dan terlihat tubuhnya mengejang dengan mata terpejam.

Sementara di lubang kenikmatannya terlihat cukup banyak cairan yang keluar. Aku merasakan rasa asin bercampur manis dengan aroma yang harum dan terasa hangat.

Dengan rakusnya aku jilat seluruh cairan yang keluar dari rongga kewanitaannya itum dan tubuhku terus merambat naik ke atas, Disni aku permainkan kembali puting susunya yang terlihat begitu indah. Rasanya tak ingin aku melepaskan bibirku dari sana.

Tak lama kemudian aku lihat Putri kembali menggeliat dan mendesah-desah. Dia tampak kembali teransang dan minta aku segera memasukkan rudalku ke lubang mimiknya.

"Ayo anton, Putri sudah ngak tahan lagi,"erangnya.

Kembali aku tekan kepala rudalku untuk masuk ke lubang mimiknya secara perlahan-lahan, sehingga aku berhasil memasukkan seluruh rudalku dan merasakan ujungnya menyentuh dasar vaginanya.

"Ohh.. nikmat sekali.."katanya sambil mendesah.

Aku semakin bernafsu untuk menggenjot terus mendengar desahannya. Semakin dia meracau tak karuan, semakin kencang aku mengeluarkan dan memasukkan rudalku ke lubang mimiknya.

"Ohh.. Anton aku...mau..ke,,luar lagi"desahnya

"Tahan dulu ya sayang, aku juga sudah mau keluar.. keluarkan dimana?"tanyaku.

"Di lu.."belum sempat dia menjawab, aku sudah tidak bisa menahannya lagi, sehingga akibatnya

"Crottt..crottt...crottt..."beberapa kali tembakan pejuhku yang cukup banyak ke dinding vagina nya, sementara pada saat bersamaan aku juga merasakan cairan hangat menyelimuti batang rudalku.

"Maaf Putri, aku tak kuasa lagi menahannya"kataku menyesali.

"Tak apa-apa, mudah-mudahan saja sekarang aku tak subur, karena jadwal datang bulanku dua hari lagi"katanya sambil memelukku dan mengelus dadaku.

"Terima kasih Putri, kamu telah memberikan kenikmatan yang tiada tara padaku hari ini"ujarku sambil mengecup bibirnya.

"Saya juga, rasanya beban pikiranku hari ini menjadi hilang dan berubah jadi rasa nikmat. Yukkk kita mandi bareng"ajaknya sambil menarik tanganku menuju kamar mandi.

Dan di kamar mandi itu, batang rudalku kembali mengerasa ketika Putri sedang mengelus-elusnya. Tanpa berbasa-basi lagi, aku menarik pinggang Putri dan menyuruhnya menungging membelakangiku. Perlahan-lahan aku arahkan kepala rudalku di sela-sela pantatnya yang bahenol. Sesaat itu aku merasakan Putri tersentak. namun hanya sebentar karena tiba-tiba Putri mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya, ketika di rasakan nya kepala rudalku sudah masuk ke lobang mimiknya.

"Ahh... Anton aku mau keluar lagi"desah Putri tertahan.

"Aku juga... Ahhh!"aku menembakkan pejuhku ke lobang mimiknya.

"Kapan kita bisa mengulangi seperti ini lagi, Anton"tanya Putri sambil mengecup bibirku.

"Terserah kamu aja, telepon saja aku"jawabku pasti.

Setelah jam menunjukkan pukul 21.00, kami check out dari hotel dan mengantar Putri pulang. Di dalam perjalanan menuju kostnya, Putri terlihat seperti tdk ingin melepaskan tangan nya dari rudalku. Sebelum sampai tempat kostnya, aku belikan pulsa agar dia bisa menghubungi aku kapanpun dia menginginkan permainan seperti tadi. Dan aku kembali ke rumah untuk berkumpul dengan keluargaku.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here