Aku Puaskan Birahi Tanteku - Cerita Sex Terbaru

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 06 April 2017

Aku Puaskan Birahi Tanteku


Aq tinggal sama tanteku dirumah yang cukup besar. Tanteku uda janda, pamanku udah meninggal 2 tahun yang lalu karena penyakit. Nama tanteku Novi, usianya kira-kira 40 thn, anak-anaknya semua tingal di LN. berhubung aq keponakannya yang paling nggak punya, maka tante ajak aq tinggal dirumahnya, itu terjadi 3 bulan yang lalu, waktu aq pindah sekolah ke kota tante. Dirumah tante Novi semuanya tersedia, dari makan sampai keperluanku di penuhi semua.

Waktu itu aq pulang sekolah lebih awal, soalnya aq lagi pengen beresin buku-buku dikamarku. Sesampainya dirumah aq langsung menuju ke kamarku yang ada di lantai dua. Waktu aq lewat depan kamar tante Novi, terlihat pintu kamarnya tidak tertutup, dan aq lihat tante Novi sedang tiduran di tempat tidurnya sambil membaca buku. Kakinya sebelah ditekuk, sehingga gaun tidur yang dikenakannya tersingkap. Penisku langsung mengeras waktu celana dalam tante Novi kelihatan, warnanya putih, tapi terbayang bayangan hitam ditengah-tengah. Waahh.. pasti bulunya memeknya lebat banget.

Walaupun sudah agak tua, tapi tante Novi masih rajin kesalon untuk merawat tubuh dan wajahnya. Pernah aq perhatiin diam-diam, buah dadanya besar banget dan agak turun, tapi aq doyan banget tuh sama buah dada yang kayak pepaya. Aq sering banget ngebayangin ngeremes-remes tuh buah dada. Pantat tante Novi juga besar dan masih terlihat bulat kencang, aq nggak tau deh gimana kemaluannya. Pokoknya nikmatlah buat di entotin.

Tante Novi sepertinya tau kalau aq sedang ngeliatin dia, soalnya buku yang dibacanya tiba-tiba diturunin dan tante Novi melotot ke aq. Aq jadi salting….

“Ngeliatin apa sih kamu di situ? kok pagi banget pulangnya?” tante Novi bertanya sambil menurunkan kakinya sehingga gaun tidur yang tersingkap jadi nutup lagi.

Tapi aq jadi melotot ngeliat buah dadanya yang menonjol kayak gunung. Tante Novi keliatannya tidak mau bangun.

“Nggak ada palajaran lagi tante, gurunya ada rapat di sekolah” jawabku tanpa menghiraukan pertanyaan pertama.

Tante Novi memandangku, buku yang dibacanya ditaruh kedadanya.

“Kalau begitu sini kamu pijitan kepala tante, kepala tante agak pusing nih… tutup pintunya” aq pun segera meluncur, suruh mijitin yang lain juga mau.

Tante Novi lalu membalikkan badannya, sehingga yang membusung sekarang pantatnya. pengen banget aq ngeremes-remes tuh pantat. Anjriittttt….. Aq mulai mijit kepala tante Novi, mulanya pelan terus makin lama makin keras. Tante Novi melenguh keenakan, terus aq alihin pijitanku ke lehernya, tante Novi makin keenakkan sambil menggelinjang-gelinjang.

“Ternyata kamu pinter mijit yah…? enak banget” aq tersenyum nakal.

“Badan tante sekalian pijitin yah, Lang…”

“Iya tante…”

Aq rasa tante Novi sedang masa birahi kali, pasti sungguh tersiksa tidak ada yang menjamahnya lagi sejak ditinggal suaminya. Tanganku lalu merayap ke pundaknya dan meijit-mijit daerah sana, lalu turun kepunggungnya, tak lama kemudian sampai deh tanganku di pantatnya, tante Novi diam saja, lalu kupijit lembut pantatnya.

“aaaghhh enak banget, lang…” sebentar-sebentar tante Novi mendesah.

Lalu aq beraniin jari-jariku mencengkram belahan pantatnya, terus jari tengahku kusodookan ke daerah lubang pantatnya. Tante Novi terhentak kaget, tapi lalu diam saja.

“Tanganya jangan nakal gitu ahh.. masak lubang pantat tante disodok-sodok gitu?”

“Nggak sengaja tante” jawabku sambil menyeringai buas.

Terus aq beranikan lagi untuk menyodok lubang pantatnya lebih keras sehingga gaun tidurnya ikut terselip di belahan pantatnya. Tante Novi menjerit kecil sambil menggelinjang.

“Gila kamu, Lang… sakit tauu…” dari nadanya aq tau tante Novi doyan tuh.

“Tanggung tante, sekalian bagian depan Elang pijitn deh” kataku sambil berusaha membalikkan badan tante Novi.

“Dasar kamu ini,, apa yang mau dipijitin di situ???” tapi tante Novi membalikkan badanya juga.

“Lebih enak lagi kalau gaunnya dilepas” aq makin kurang ajar.

Tante Novi melotot, mulutnya meruncing.

“Kenapa nggak baju kamu aja yang di lepas?” jawab tante Novi menantang.

Segera aja kulepas semua pakaianku, celana dalam juga kulepas. Penisku udah tegang keras banget sampai ngilu rasanya.

“Kamu sering entot yah?” tanya tante Novi tiba-tiba. Wahh mulai liar nih….

“Enggak kok tan… kalau main sabun sih sering” jawabku tanpa malau-malu. Tante Novi memandangi penis aq terus

“Onani sambil bayangin pacar kamu yah? tanya tante Novi tanpa melepaskan pandanganya ke batang penisku.

“Salah.. aq main sabun sambil bayangin entot tante” jawabku sekenanya. Tante Novi terbelalak.

“Gila kamu… kurang ajar banget, masak perempuan tua kayak aq kamu entotin? penis sebesar gitu aja berani-beraninya entotin tante” sergah tante Novi.

Aq kembali menyeringai iblis.

“Penis memang nggak besar-besar amat, tapi kerasnya dong… super joss. Kalau nggak percaya pegang aja” jawabku

Tante Novi mengulurkan tanganya meraih penisku lalu diremesnya, anjingggg… sakit banget.

“Ahh segitu mah nggak keras, belum apa-apa udah kaing-kaing gitu” gantian tante Novi yang menyeringai.

“Jangan di remet gitu dong.. kalau udah masuk ke dalam baru bisa dibuktiin” aq jadi kesel, sakitnya masih berasa.

“Batang penisku pelan-pelan jadi mengendur lagi. Tante Novi makin kegelian.

“Tuh kan udah loyo… coba kamu kocok. Tante mau liat” aq mulai mengocok penisku di depan tante Novi.

Tak lama kemudian penisku tegang lagi.

“Tante lepas dong bajunya, masak aq aja”

“Buka aja sendiri” tantang tante Novi.

Aq mulai kerja keras melepas gaun tidur tante Novi. Tante Novi tak mau bergerak sedikitpun. Tapi waktu aq sedang berusaha melepas pakaiannya, Tante Novi ngocokin penisku. Waktu aq sedang membuka tali daster dipundaknya, wajahku sama tante Novi deket banget. Segera aja aq lumat bibirnya, aq ngerasaian lidah tante Novi menjulur-julur dalam mulutku kayak ular. Lidah kami saling berbelit, kadang-kadang tante Novi mengeluarkan air liurnya yang langsung kuhisap, kadang-kadang lidahnya dikeluarin buat kuhisap. kadang-kadang lidahku yang dihisapnya. Tangannya terus ngocokin penisku. Aq merasa penisku mengeluarkan cairan bening banyak sekali.

Setelah pakaiannya lepas, aq lepas BH nya. Buah dadanya memang benar-benar indah, puting susunya merah tua kehitaman dan dia meternya kurang lebih 6cm. Kuremas-remas, kupilin-pilin puting susunya, tante Novi merintiih-rintih keenakan. Terus celana dalam tante Novi aq tarik sampai lepas, lalu aq ciumi celana dalamnya yang sudah basah oleh lendir kemaluannya. Baunya nikmat banget, agak-agak pesing dikit tapi menambah gairahku.

Aq liatin kemaluannya yang berbulu lebat banget. diantar bulu-bulu itu ada lendir yang menempel, warnanya bening keputih-putihhan. Kusibakkan bibir kemaluannya yang udah tebal itu, kuperhatikan lubang kemaluannya yang berwarna merah tua itu, terus kukocok-kocok lubang kemaluan tante Novi dengan jari telunjuk dan jari tengahku, basah dan hangat. Tante Novi menggelinjangh-gelinjang sambil merintih nikmat. Kadang jari-jariku yang basah oleh lendir itu kujilati.

Sementara batang penisku dikocokkin tepat diatas wajahnya. Posisi kami sekarang sudah 69, aq diatas. Kuperhatikan lendir penisku menetes-netes di kocokkin tante Novi, terus lendir penisku itu jatuh kelidahnya, yang lalu disedot-sedot sama tante. Kadang-kadang penisku di gesek-gesekkin kebibirnya, membuat tubuhku meliuk-liuk keenakkan, sementara lidahku udah masuk kedalam lubang kemaluannya tante. Baunya mantapppp banget… kukorek-korek kemaluan itu pakai lidahku. Lendirnya kuhisap-hisap, rasanya asin-asin gimana gitu… .

“Elang… kamu boleh entotin mulut tante” katanya tiba-tiba.

Kayaknya nafsunya udah sampai ubun-ubun. Langsung aja ku entotin mulutnya, mulut tante novi lihay banget mainin penisku, sehingga pesniku nggak pernah kena giginya. Kadang-kadang kubenamkan batang penisku setengahnya, terus aq rasakan lidah tante menjalar-jalar mengelilingi kepala penisku, rasanya sungguh luar biasa.

“Tante… elang mau keluar nih…” lidah tante makin liar dalam mulutnya

Tak lama kemudian pejuhku nyembur dengan kencangnya di dalam mulut tante Novi, semuanya ditelannya, bahkan sampai tetes terakhir pesniku masih di hisap-hisapnya, tubuhku terasa ngilu semuannya. Setelah keluar rasanya penisku loyo lagi. Tante Novi tersenyum sambil menjilat bibirnya yang masih belepotan pejuhku.

Sebenenya aq udah nggak nafsu lagi, tapi aq tetap menjilati kemaluannya dengan telaten, kadang-kadang kujilati lubang anusnya, sekarang posisinya yang di atas, aq di bawah, sehingga pantat tante Novi itu tepat diatas wajahku

Penisku mulai mengeras lagi setelah beberapa menit di hisap oleh Tante Novi. Biji pelerku pun dihisap-hisapnya, kadang-kadang lubang anusku juga dijilatinya, geli banget rasanya. Tubuhku sampai merinding. Lama-lama kemaluan tante rasanya makin nikmat dan lendir yang keluar dari kemaluannya pun makin banyak, semuanya kuhisap. Tapi selama itu aq nggak merasa tante orgasme, tante cuma merintih-rintih saja.

“Udah, Lang…. memek tante udah pengen banget disodok nih” lalu tante Novi bangkit dan jongkok teap diatas pensiku yang sudah tegang mengeras.

Penisku dituntunnya mendekati lubang kemaluannya dan… jlheebbbb begitu gampangnya penisku masuk ke dalam lubang kemaluannya. Tante Novi memejamkan matanya sambil mendesah, lalu mulai menggenjot. Pnisku juga berasa nimat banget, cuma kalah nikmat dibanding waktu di kulumnya. Tante Novi terus memompa penisku kedalam lubang kemaluannya, diam-diam kulirik penisku yang keluar masuk dilubang kemaluannya, kulihat lendir kemaluan tante beleleran di penisku, keliatannya agak berbusa, aq jadi makin horny.

“Aduuhhhh Lang… I’m coming….” kulihat tante menggigit bibirnya sambil mengerang hebat, matanya terpejam, tanganya lalu menjambak rambutku sampai aq kesakitan, kemaluannya menekan keras sekali ke peniku sambil digoyang-goyangin, terus kedua tangannya pindah meremas-remas payudaranya dengan keras, puting susunya ditarik-tarik sendiri, rupanya tante meraih orgasme yang hebat sekali.

Setelah beberapa saat, tante Novi lalu bangun, pipiku dielusnya. Aq lihat penisku yang masih tegang itu berlumuran lendir banyak sekali, pasti lendir kenikmatan tante, soalnya aq belum keluar.

“Kasihan, penisnya jadi belepotan… tante bersihin ya…” lalu tante Novi menghisap batang penisku, lidahnya menjilati pesniku yang penuh lendir, rasanya nikmat banget, penisku berdenyut-denyut di dalam mulutnya.

“Kamu belum keluar ya, Lang…. maaf ya lubang tante mungkin terlalu besar buat penis kamu, tapi jangan khawatir tante akan bikin kamu ampun-ampun” tante Novi lalu bangun dan kemabli jongkok di atas penisku, perlahan-lahan penisku dituntunnya ke kemaluannya, terus penisku digesek-gesekkan di bibir kemaluannya, kemudian kuperhatikan penisku diarahkan kelubang anusnya. Aq terkejut juga, soalnya aq belum pernah merasakan entotin lubang anus.

Kulihat tante Novi mengerahkan tenaga, lalu penisku perlahan-lahan amblas ke dalam lubang anusnya, tante Novi memejamkan mata sambil menggogit bibir menahan sakit. Aq nggak peduli soalnya sensasi yang aq rasakan lebih besar dari rasa ibaku. Penisku benar rasanya seperti dijepit oleh benda kenyal dan nikmatnya sampai ke ubun-ubun. Apalagi waktu tante Novi mulaimenggerakkan pinggulnya naik turun, rasanya penisku kayak diremas-remas.

“Aduuhhh tantee.. nikmat bangeettt…” eluhku, tante Novi tersenyum sambil terus menggenjot. Kira-kira 5 menit aq merasa penisku udah mau mledak.

“Aaarrggghhhh… mau keluar tanteee!!!!”

“Aaa… mau keluar tante!!!”

Tante Novi segera bangun lalu dengan cepat penisku kembali di kulumnya. Penisku dikulum dan hisap-hisap sambil dikocok-kocok. Tak lama kemudian semburan pejuh yang dahsyat menyembur dalam didalam mulut tante Novi. Penisku dijepit disela-sela bibirnya, lidahnya menari-nari di kepala penisku, tubuhku sampai terhentak-hentak merasakan kenikmatabn yang sungguh luar biasa setiap semburan pejuhku di dalam mulutnya.

Akhirnya penisku dikeluarin dari mulutnya, lalu diurut sampai ada pejuh yang menetes keluar, lalu lidahnya kembali menjilati kepala penisku. Terus aq lihat tante menjilat-jilat pejuh yang ada dijembutku, tante menjilati semua sambil memandangku, aq juga memperhatikan setiap gerakan mulutnya.

“Emangnya enak pejuh Elang, tante” Aq bingung juga, soalnya pejuh itu dimuntahin keluar oleh perempuan-perempuan bayaran yang pernah kupakai, tapi kok oleh tante ditelan dan dijilat sampai bersih?

“Entahlah, Lang.. yang pasti tante emang suka dengan pejuh laki-laki, dulu pamanmu juga pernah tanya begitu, tapi tante juga nggak tau kenapa?” jawab tante Novi sambil bangkit menuju kamar mandi.

Aq tergeletak lemas, rasanya seluruh tenagaku habis terkuras.. tapi nikmat sekali sih.

Sejak saat itu hampir setiap malam aq jadi tukang pijat tante Novi. Pekerjaan itu berlangusng kurang lebih 1 setengah tahun sampai aq pindah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here